Auto Bild – Jakarta
Pertarungan yang seru untuk kelas Low Cost Green Car (LCGC) karena pesertanya mempunyai karakter yang mirip dan bersaing ketat. Namun dari lima kandidat kami yakni Daihatsu Ayla, Toyota Agya, Suzuki Karimun Wagon R, Datsun Go+ Panca dan Honda Brio Satya, nama terakhirlah yang akhirnya menjadi pemenang.
Faktor utama yang menjadikannya pemenang adalah fun to drive. Dari mesin 1.198 cc 4 silinder SOHC berteknologi i-VTEC, akselerasinya tercatat 10,8 detik dari 0-100 km/jam. Kecepatan tersebut terbaik di kelasnya.
Belum lagi efisiensi BBM-nya yang mampu mencapai 14,2 km/liter di dalam kota dan 20,1 km/liter di tol. Sangat irit dibandingkan para rivalnya. Begitu juga dengan handling khas Honda yang presisi membuat mobil ini lincah untuk diajak bermanuver ekstrem.
Penampilan eksteriornya juga boleh dikatakan unik. Meskipun persis sama dengan Brio karena memang menggunakan basis platform yang sama, ada beberapa perbedaan pada Brio Satya ini.
Seperti penyematan identitas unsur Indonesia sebagai syarat mobil Low Cost Green Car (LCGC) dari pemerintah. Untuk syarat tersebut, Honda mengganti loho ‘H’ di belakang dengan simbol bunga melati. Sementara nama Satya diambil dari bahasa sansekerta yang artinya setia.
Tidak kalah penting ialah fitur yang disajikan oleh Honda pada sebuah mobil murah. Sebut saja seperti fitur air bag, USB, Aux-in, keyless entry, hingga immobilizer memberikan rasa aman dan nyaman untuk penumpangnya. Namun itu bisa ditemukan pada tipe paling tinggi.
Ada tiga tipe yang ditawarkan PT Honda Prospect Motor untuk Brio Satya. Ketiganya mempunyai perbedaan di fitur dan tampilan. Untuk tipe terendahnya dibanderol Rp 106,6 juta dan tertinggi Rp 117,6 juta. Meskipun harganya termahal di kelasnya, namun sebanding dengan fun to drive yang didapat.
Sumber : www.autobild.co.id